Ilmu Kimia Pengertian dan manfaat penggunaan reaksi Esterifikasi in situ untuk produk biodiesel blog kimia

Ilmu Kimia Pengertian dan manfaat penggunaan reaksi Esterifikasi in situ untuk produk biodiesel blog kimia - Selamat datang di blog yang membahas seputar ilmu Kimia, pada artikel yang anda baca saat ini berjudul Ilmu Kimia Pengertian dan manfaat penggunaan reaksi Esterifikasi in situ untuk produk biodiesel blog kimia, Kami mencoba untuk membuat artikel ini secara lengkap dan jelas untuk pengetahuan dan menambah wawasan kita bersama. Semoga apa yang kami tuliskan di Artikel Kimia Biologi, Artikel Reaksi Kimia, Artikel Rekayasa Kimia, Artikel Senyawa Kimia, Artikel Teknologi Kimia, Artikel Teori Asam Basa, Artikel Unsur Kimia, yang kami bahas ini bisa selain untuk menambah ilmu pengetahuan kita juga menumbuhkan rasa suka terhadap bidang keilmuan ini. Baik, silahkan selamat membaca dan jangan lupa untuk membagikannya ke sosial media Anda.

Judul : Ilmu Kimia Pengertian dan manfaat penggunaan reaksi Esterifikasi in situ untuk produk biodiesel blog kimia
link : Ilmu Kimia Pengertian dan manfaat penggunaan reaksi Esterifikasi in situ untuk produk biodiesel blog kimia

Baca juga


Ilmu Kimia Pengertian dan manfaat penggunaan reaksi Esterifikasi in situ untuk produk biodiesel blog kimia

Teori ilmukimia - Biodiesel merupakan bahan bakar alternatif yang menjanjikan yang dapat diperoleh dari minyak tumbuhan, lemak binatang atau minyak bekas melalui esterifikasi dengan alkohol (Özgul dan Türkay 1993; Pamuji, dkk. 2004; Gerpen 2004).

Biodiesel dapat digunakan tanpa modifikasi ulang mesin diesel. Karena bahan bakunya berasal dari minyak tumbuhan atau lemak hewan, biodiesel digolongkan sebagai bahan bakar yang dapat diperbarui (Knothe 2005). Komponen karbon dalam minyak atau lemak berasal dari karbon dioksida di udara, sehingga biodiesel dianggap tidak menyumbang pemanasan global sebanyak bahan bakar fosil.

Mesin diesel yang beroperasi dengan menggunakan biodiesel menghasilkan emisi karbon monoksida, hidrokarbon yang tidak terbakar, partikulat, dan udara beracun yang lebih rendah dibandingkan dengan mesin diesel yang menggunakan bahan bakar petroleum (Gerpen 2004).

Ilmu Kimia Pengertian dan manfaat penggunaan reaksi Esterifikasi in situ untuk produk biodiesel blog kimia

Ada setidaknya 5 alasan mengapa biodiesel amatlah penting dikembangkan antara lain :
  1. Menyediakan pasar bagi kelebihan produksi minyak tumbuhan dan lemak hewan.

  2. Untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.

  3. Biodiesel dapat diperbarui dan siklus karbonnya yang tertutup tidak menyebabkan pemanasan global (Dunn 2005). Analisa siklus kehidupan memperlihatkan bahwa emisi CO2 secara keseluruhan berkurang sebesar 78% dibandingkan dengan mesin diesel yang menggunakan bahan bakar petroleum.

  4. Emisi yang keluar dari karbon monoksida, hidrokarbon yang tidak terbakar, dan partikulat dari biodiesel lebih rendah dibandingkan bahan bakar petrolum untuk diesel.

  5. Bila ditambahkan ke bahan bakar diesel biasa dengan jumlah sekitar 1-2%, biodiesel ini dapat mengubah bahan bakar dengan kemampuan pelumas yang rendah, seperti modern ultra low sulfur diesel fuel , menjadi bahan bakar yang dapat diterima umum (Gerpen 2004).
Kandungan asam lemak bebas 4%-8% b/b pada minyak dedak padi tetap diperoleh walaupun dilakukan ekstraksi dedak padi sesegera mungkin. Peningkatan asam lemak bebas secara cepat terjadi karena adanya enzim lipase aktif dalam dedak padi setelah proses penggilingan, sehingga dapat dikonversi menjadi metil ester dengan proses esterifikasi. Pada reaksi ini biasanya dibutuhkan katalis yang kuat (Putrawan 2006). Metil ester inilah yang kemudian disebut biodiesel.

ESTERIFIKASI IN SITU

Esterifikasi in situ adalah reaksi di mana bahan yang mengandung asam lemak bebas direaksikan dengan alkohol membentuk ester dan air. Esterifikasi in situ hanya dapat dilakukan jika umpan yang direaksikan dengan alkohol mengandung asam lemak bebas tinggi. Selain itu, tidak diperlukan adanya tahap ekstraksi dalam proses ini karena pada esterifikasi in situ, alkohol berfungsi sebagai solven pengekstrak sekaligus sebagai reaktan. Keunggulan dari proses ini adalah:
  1. Dengan memasukkan seluruh bagian biji ke dalam proses esterifikasi, kandungan asam lemak dalam biji turut pembentukan ester. berperan dalam overall yield.

  2. Lemak yang teresterifikasi memiliki viskositas dan kelarutan yang berbeda dari komponen trygliceridenya, sehingga dapat dengan mudah dipisahkan dari residu padat.

  3. Alkohol bertindak sebagai solven pengekstrak komponen minyak, sekaligus reagen untuk mengesterifikasi komponen. Dengan tidak diperlukannya tahap ekstraksi, ongkos produksi dapat ditekan seminimal mungkin dan didapatkan produk dengan kelayakan ekonomi lebih baik.
Esterifikasi in situ dapat dilaksanakan dengan menggunakan katalis padat (heterogen) atau katalis cair (homogen). Pada penelitian ini, digunakan katalis cair berupa asam sulfat (H2SO4)

Esterifikasi in situ dapat dilaksanakan dengan menggunakan katalis padat (heterogen) atau katalis cair (homogen). Pada penelitian ini, digunakan katalis cair berupa asam sulfat (H2SO4)

Reaksi Esterifikasi :

RCOOH    +  CH3OH                    RCOOCH3        +       H2O Asam lemak          metanol                    Metil ester                Air

Mekanisme reaksi esterifikasi dengan katalis asam adalah :

Ilmu Kimia Pengertian dan manfaat penggunaan reaksi Esterifikasi in situ untuk produk biodiesel blog kimia
Mekanisme reaksi esterifikasi

(Mc Ketta 1978)

Faktor-faktor yang berpengaruh pada reaksi esterifikasi antara lain :

1. Waktu Reaksi
Semakin lama waktu reaksi maka kemungkinan kontak antar zat semakin besar sehingga akan menghasilkan konversi yang besar. Jika kesetimbangan reaksi sudah tercapai maka dengan bertambahnya waktu reaksi tidak akan menguntungkan karena tidak memperbesar hasil.

2. Pengadukan
Pengadukan akan menambah frekuensi tumbukan antara molekul zat pereaksi dengan zat yang bereaksi sehingga mempercepat reaksi dan reaksi terjadi sempurna. Sesuai dengan persamaan Archenius :

k = A e(-Ea/RT)

Dimana,

T = Suhu absolut ( ºC)
R = Konstanta gas umum (cal/gmol ºK)
E = Tenaga aktivasi (cal/gmol)
A = Faktor tumbukan (t-1)
k = Konstanta kecepatan reaksi (t-1)

Semakin besar tumbukan maka semakin besar pula harga konstanta kecepatan reaksi. Sehingga dalam hal ini pengadukan sangat penting mengingat larutan minyak-katalis-metanol merupakan larutan yang immiscible.

3. Katalisator
Katalisator berfungsi untuk mengurangi tenaga aktivasi pada suatu reaksi sehingga pada suhu tertentu harga konstanta kecepatan reaksi semakin besar. Pada reaksi esterifikasi yang sudah dilakukan biasanya menggunakan konsentrasi katalis antara 1 - 4 % berat sampai 10 % berat campuran pereaksi (Mc Ketta 1978).

4. Suhu Reaksi
Semakin tinggi suhu yang dioperasikan maka semakin banyak konversi yang dihasilkan, hal ini sesuai dengan persamaan Archenius. Bila suhu naik maka harga k makin besar sehingga reaksi berjalan cepat dan hasil konversi makin besar.


Selesai sudah artikel kami tentang Ilmu Kimia Pengertian dan manfaat penggunaan reaksi Esterifikasi in situ untuk produk biodiesel blog kimia

kami berharap artikel Ilmu Kimia Pengertian dan manfaat penggunaan reaksi Esterifikasi in situ untuk produk biodiesel blog kimia ini, mudah-mudahan bisa menjadi sumber informasi dan pelajaran bagi kita semua. Sampai bertemu diartikel kami selanjutnya

Anda saat ini sedang membuka halaman artikel Ilmu Kimia Pengertian dan manfaat penggunaan reaksi Esterifikasi in situ untuk produk biodiesel blog kimia dengan alamat link http://ilmukimiamu.blogspot.com/2018/02/ilmu-kimia-pengertian-dan-manfaat.html
Dapatkan Sample GRATIS Produk sponsor di bawah ini, KLIK dan lihat caranya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar